SMK sudah sejak lama merupakan sekolah yang identik dengan pencetak para orang-orang yang handal didunia kerja. namun juga identik sebagai pusat sekolahnya arek mbetik (anak nakal) dan orang yang tak mampu (maaf). mengapa saya bisa katakan seperti itu, karena yang sudah saya tahu dimasyarakat ialah paradigma bagaimana sebuah SMK dianggap sebagai pilihan terakhir.
yang kata biasanya muncul ialah "wes pokoke sekolah" (sudah pokoknya sekolah). itu menandakan bahwa pesimisme terhadap SMK tetap selalu ada. dan menjadi pusat anak nakal karena kebanyakan yang menjadi pusat anak nakal bukan SMK Negeri tetapi Swasta, walaupun tidak kesemuanya seperti itu karena ada faktor lain seperti lingkungan, teman, keluarga dsb. tetapi kebanyakan ialah seperti itu.
saya sering baca di news ticker tv, bahwa pemerintah akan meningkatkan jumlah SMK diprovinsi atau kota-kota. tak pelakpun perkataan seperti itu santapan mantap para elit politik terutama oposisi untuk menunjukkan kegagalan pemerintah membuat lapangan kerja yang layak bagi semua.
tak berhenti disitu, masih dalam lingkup paradigma. kebanyakan orang tua yang dulunya lulusan SMA, tidak tahu SMK itu seperti apa. mereka hanya tahu bahwa SMK itu praktik terus menerus pembelajarannya (gak remek a awak) dan tak ada pelajaran teorinya seperti matematika, agama, IPA, Bahasa dsb. dan paradigma itupun menurun pada anak yaitu setelah SMP lanjutkan ke SMA. itu pula didukung oleh para guru SMP yang lebih menginginkan anak didiknya masuk ke SMA daripada ke SMA.
Hal itu tak lain dan tak bukan untuk apalagi karena citra sekolah. para guru apalagi kepala sekolah SMP Negeri favorit misalnya (seperti sekolah saya, SMPN 2 SIDOARJO hehe) akan lebih bangga memajang dalam daftar promosi siswa baru yang masuk SMAN favorit berapa orang, dan itu akan meningkatkan antusiasme untuk masuk SMP tersebut. dan sekali lagi SMK hanya dianggap PILIHAN TERAKHIR atau THE LAST OPTION.
kalau boleh saya jawab:
NONSEN, PERSETAN DENGAN JAWABAN ITU SEMUA, ITU BOHONG, ITU PALSU, ITU PARADIGMA BODOH, ITU PEMBANGUNAN MENTAL YANG SALAH.
kenapa saya bisa bilang keras seperti itu. karena saya sudah capek karena harkat SMK direndahkan. saya buktikan bahwa SMK lebih unggul. kita harus sadari bahwa TAK SEMUA LULUSAN SMA atau SMK BISA MELANJUTKAN KE BANGKU KULIAH. karena mahalnya biaya masuk, test, dsb. belum masalah pergaulan anak keluar.
YANG PERTAMA
jika SMA tak melanjutkan ke kuliah. MAU KERJA APA!!! Di seantero dunia manapun jika mau melamar kerja pasti ditanya:
"punya keahlian apa?" "punya keterampilan apa?"
dan lulusan SMA pasti akan bilang "TIDAK PUNYA"
Jebrettttt........ langsung ditolak mentah mentah. kalaupun dia bisa masuk (lulusan SMA bisa kerja) itu 98% karena relasi orang dalam. kalaupun bisa kerja ya paling pool jadi CS atau KOMENTATOR!!!
secara rasional, setiap orang akan menikmati yang namanya keterampilan. cuma tempatnya beda, kalau di SMA hanya teori saja (formal alias nggarai butek utek), kalau di SMK....
JEBRETTT,..... FORMAL DAN PRODUKTIF (PRAKTIK) akan ada sekaligus!! kurang enak apa SMK heh!! JANGAN SALAH, LULUSAN SMK, BISA MELANJUTKAN KULIAH, BAHKAN SAMPAI KE LUAR NEGERI.
CATATAN: 600 Mahasiswa di Yogya, lulusan S2 LUNTANG LANTUNG tak dapat pekerjaan. kakak kelas saya jurusan INTERIOR KAPAL, sekarang dia sudah kerja di JEPANG dan kuliah di TOHOKU UNIVERSITY. TIDAK PERCAYA, BUKA BLOG SMKN 3 BUDURAN. INGAT BUNG!!! SARJANA SAMPAI S LILIN PUN, GAK JAMIN BISA KERJA KECUALI RELASI ANDA BANYAK ITU DOANK!!! dan jika anda kerja karena relasi, itu sama dengan GAK BONDO!!!
YANG KEDUA
SMK itu juga banyak yang sudah berstandar internasional alias ISO. itu sama halnya mengundang investor atau perusahaan untuk mencari lulusan sekolah SMK tersebut. itu sama juga denga kita (ANAK SMK) yang dicari oleh pekerjaan, bukan kita yang mencari pekerjaan.
kalaupun SMA anda standar ISO juga, apa gunanya. mungkin yang akan anda dapat ialah tambahan fasilitas doank, begitu keluar? ludes uripmu!!!
YANG KETIGA
SMK mengajarkan untuk hidup mandiri. maukah anda menyenangkan kehidupan orang tua anda? pasti semua akan menjawab mau karena itu ialah kewajiban kita sebagai anak donk. tapi bagaimana kita bisa menyenangkan ortu kalau saja hingga kuliah, kita masih minta uang ama ortu, belum lagi kalau anaknya ngakalin ortunya, waduhhh.... naudzubillah....
SMK kan mencetak untuk siap kerja, jadi kalau anda lulus (dengan nilai baik dan etos kerja baik pastinya) dari SMK, anda bisa yang dicari oleh industri bukan anda yang mencari kerja.
saya sudah serasa bosan/ seperi hal biasa, dengan pengumuman dicari, dicari, dan dicari lulusan atau anak lulusan SMK saya (SMK NEGERI 3 BUDURAN/ PERKAPALAN) untuk dijadikan pegawai disuatu perusahaan. seperti yang baru kemarin, ada perekrutan dari PT GUNDTNER dan yang paling saya apresiasi ialah dari UNILEVER yang mencari murid STM PAL untuk dijadikan PEGAWAI TETAP!!! INGAT, PEGAWAI TETAP!!! BUKAN KONTRAK!!! ENAK KAN!!!
dan sekali lagi, anda bisa enak, sekolah biaya sekali (SMK doank) 'bisa langsung kerja' tanpa biaya tambahan (kuliah). dan sekali lagi itu bukti keunggulan SMK.
PENDIDIKAN KEJURUAN DILUAR NEGERI
Di luar negeri sendiri, pendidikan kejuruan bukan hal baru lagi. Sejak Tiongkok memasuki era reformasi dan membuka diri terhadap dunia luar (1978), sekolah kejuruan mendapat suntikan dana besar dari pemerintah. Pada tahun 2001 , terdapat 17.770 sekolah kejuruan. Proporsi siswa kejuruan meningkat pesat dari 19% pada tahun 1980, mencapai hampir separuh yakni 45,3% pada tahun 2001.
Para tenaga pendidik juga mendapat perhatian besar dari pemerintah. Kelas-kelas khusus dibuka untuk meningkatkan kualitas pengajar. Ada sekitar 200 tempat pelatihan yang didirikan oleh departemen sentral dan pemerintah lokal.
Seiring dengan era reformasi, pemerintah Tiongkok juga secara aktif mulai menjalin kerjasama internasional di bidang pendidikan kejuruan. Dalam rentang waktu 20 tahun terakhir, pemerintah Tiongkok telah mengirim banyak delegasi ke lebih dari 20 negara yang memiliki pendidikan kejuruan yang dianggap maju. Mereka juga mengundang para ahli dari negara luar untuk memberikan seminar sekaligus bekerja sama dengan institusi pendidikan kejuruan asing untuk mendorong perkembangan pendidikan kejuruan di dalam negeri.
Di Jerman, sejarah pendidikan kejuruan telah dimulai sejak abad ke 19. Sekolah jenis ini menekankan sistem pendidikan ganda dimana selain training kejuruan di sekolah, siswa juga diberi kesempatan untuk magang di perusahaan. Pada tahun 2001, sebanyak dua pertiga dari seluruh generasi muda berusia dibawah 22 tahun telah menjalani magang di perusahaan. Untuk mendukung perkembangan pendidikan ini, pada tahun 2004, pemerintah mengeluarkan peraturan yang menegaskan bahwa semua pemilik perusahaan, kecuali yang berskala kecil, wajib menerima siswa magang untuk bekerja di perusahaannya.
INTROSPEKSI
mungkin itu hanya sekelumit dari kisah kesuksesan SMK daripada SMK. dan mungkin dari lulusan SMKnya pun tidak semuanya jadi baik seperti itu. tapi saya tekankan lagi ITU BUKAN KARENA SEKOLAH, TAPI INDIVIDU YANG SEKOLAH DI SMK ITU.
mungkin juga, SMK patut membuka diri dengan promo ke SMP- SMP terutama favorit yang biasanya merekomendasikan siswaya untuk ke SMA bukan ke SMK.
boleh jujur, saya saja mendapat info tentang sekolah sya sekarang saja saya dapat dari survey ke lokasi sendiri. itu ialah merupakan bukti lemahnya promosi oleh SMK. dan tidak ada penjelasan tentang hal itu yang terperinci sehingga SMK nasibnya tetap seperti ini.
TAPI INGAT, dalam beberapa tahun kedepan, porsi SMK akan ditambah. dan sampai mencapai 1:6 (1 SMA banding 6 SMK kalau gak salah). porsi itu ialah bukti pemerintah betapa morat-marit dalam masalah pembenahan lapangan pekerjaan. dan sebegitu telatnya sampai jaman sudah maju baru memperbanyak SMK. itu merupakan solusi terinstan yang mengorbankan aspek kesinambungan pendidikan.
TAPI JUGA ITU BUKTI BAHWA HAL SEMUA ITU IALAH CIPTAAN PEMIMPIN KITA YANG KEBANYAKAN LULUSAN SMA. yang di SMA diajarkan banyak omong tanpa hasil yang akhirnya merembet hingga besar yang berakibat hanya bisa debat diparlemen atau debat tvOne yang SAMA SEKALI TIDAK ADA IMBASNYA BUAT RAKYAT.
Lihat Bob Sadino, lulusan SMK yang berhasil dibisnis makanan dsb, Manager ASTRA HONDA lulusan SMK, Tantowi Yahyapun lulusan SMK. (ada diiklan).
JADI BUAT APA, SEKOLAH TINGGI-TINGGI GAK DAPAT KERJA???